Tanbihual Ghofilin |
Diceritakan oleh Al-Faqih dari Amir
Al-Ashbahi bahwasannya pada suatu hari ia pergi ke Madinah dan bertemu dengan Abu
Hurairah yang saat itu ia sedang berada di antara sekumpulan orang-orang.
Kemudian aku bertanya kepada seseorang di antara meraka, “Siapakah dia?”
jawabnya, “Dia adalah Abu
Hurairah.”
Dan setelah
orang-orang beranjak darinya aku pun lalu mendekat kepadanya seraya berkata, “Demi Allah, beritahukanlah kepadaku sebuah
hadits yang kamu dengar langsung dari Rasul
SAW.”
“Duduklah, aku akan
memberitahukan kepadamu satu hadits yang disampaikan oleh Rasul SAW kepadaku.” dimana pada saat itu tidak ada seorang pun selain aku dan beliau.
Tiba-tiba ia menghela nafas panjang hingga jatuh tersungkur dan tidak sadarkan
diri, setelah tersadar dari pingsannya ia pun mengusap wajahnya dan berkata, “Dengarkanlah,
aku mendengar hadits ini langsung dari Rasul.”
Yang demikian ini berulang hingga tiga kali, setelah tersadar dari pingsan yang
ketiga, ia pun berkata, Rasul SAW
bersabda, “Sesungguhnya pada hari kiamat nanti Allah yang Maha Pemberi berkah
dan Maha Tinggi memutuskan semua urusan makhluk-Nya dan setiap dari mereka akan
tunduk (kepada-Nya).
v Kemudian orang pertama yang dipanggil adalah seorang pembaca Al-Qur’an, lalu Allah SWT berfirman kepadanya, “Bukankah Aku telah mengajarkan kepadamu apa yang Aku wahyukan
kepada utusan-Ku?”
Ia pun menjawab, “Saya telah mengamalkannya sepanjang siang dan malam.”
Lalu Allah berfirman: “Kamu telah berdusta.”
Dan malaikat pun berkata, “Kamu adalah pendusta, karena kamu hanya menginginkan
pujian dan dikatakan sebagai orang yang mahir dan pandai dalam membaca
Al-Qur’an saja (bukan karena Allah semata)
dan yang demikian itu telah diucapkan oleh orang.”
v Kemudian dipanggillah orang yang kedua, yaitu seorang hartawan, lantas
ditanyakan kepadanya, “Apakah
yang telah kamu perbuat dengan harta yang telah Aku berikan kepadamu?”
Ia pun menjawab, “Aku telah membelanjakannya untuk menyambung hubungan
silaturrahim dan bersedekah dengannya.”
Kemudian Allah SWT
berfirman: “Kamu
telah berdusta.”
Dan para malaikat pun berkata, “Kamu adalah seorang pendusta karena tidaklah yang kamu
kehendaki dari semua itu melainkan agar orang menyebutmu sebagai seorang yang
pemurah, dermawan dan tidak bakhil, sedangkan yang demikian itu telah diucapkan
orang.”
v Kemudian dipanggillah orang yang ketiga, yaitu seorang yang berjihad/berperang
di jalan Allah, lantas ditanyakan
kepadanya, “Karena
apa kamu terbunuh?”
Ia pun menjawab, “Saya terbunuh karena berperang di jalan-Mu.”
Kemudian Allah SWT
berfirman, “Kamu
telah berdusta.”
Dan para malaikat pun berkata, “Kamu adalah seorang pendusta, karena tidaklah kamu
melakukan yang demikian, melainkan agar orang menyebutmu sebagai pahlawan yang
gagah berani dan yang demikian itu telah diucapkan oleh orang (terlaksana di
dunia).”
“Hai Abu Hurairah,
ketiga macam manusia itulah yang paling awal disiksa di Neraka.”
Dan ketika
itu sampai kepada Mu’awiyah, ia pun
langsung menangis seraya berkata, “Sungguh benar Allah dan Rasul-Nya.” ia pun
lantas membaca firman Allah SWT yang
artinya:
“Barangsiapa
(yang tujuan) amalnya hanya semata menghendaki dunia dan kesenangan harta
keindahannya, niscaya Kami sempurnakan balasannya di dunia, sedikitpun tidak
dikurangi.” (QS. Hud:15)
Kemudian dalam surat Hud ayat 16 Allah SWT menegaskan dengan firman-Nya:
“Itulah
mereka orang-orang yang tiada balasan baginya di akhirat, kecuali Neraka, maka
lenyaplah semua amal usahanya dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”
Abdullah
bin Hanif Al-Inthaqi berkata, “Kelak pada hari kiamat ketika, mereka menanyakan tentang
balasan dari amal yang telah mereka kerjakan sewaktu di dunia, maka Allah SWT akan mempermalukan mereka
dengan berfirman kepadanya, “Bukankah Kami telah memenuhinya sewaktu kalian hidup di dunia?
Bukankah Kami telah melapangkan kalian dengan kedudukan, ketenaran, kesuksesan
serta harta yang bergelimang (sebagaimana yang kalian kehendaki dari amal yang
telah kalian kerjakan). Bukankah kalian telah meraih apa saja yang kalian
kehendaki dari dunia?”
No comments:
Post a Comment